Jumat, 13 Mei 2016

Esai Dari kami, untuk "kami"

Dari kami, untuk "kami" bukan selembar kertas rupiah, kilauan batu berharga,untaian kata yang indah,ataupun puisi yang bermuatan bait bait sastra tinggi, yang tersaji di kemeriahan malam ini.ini hanyalah sebuah ungkapan sederhana dari sanubari yang di tuangkan pada sedikit coretan dari kami, untuk kami persembahkan pada malam ini. selamat, satu anak tangga telah kami injak malam ini, tapi ingatlah, ini baru langkah pertama kita,mungkin kita tidak tau berapa banyak anak tangga lagi yang akan kita pijak agar sampai diatas dan melihat apa yang sebenarnya kita tuju selama ini, dan telah merasa puas diri. persoalannya adalah bukan karena seberapa cepat kita sampai, seberapa besar langkah kita, seberapa hebat diri kita. tapi, bagaimana cara kita agar bisa menikmati proses demi proses di setiap langkah demi langkah tersebut tersebut dengan "rasa indah" tetaplah seperti ini,karena tidak ada kenyamanan yang melibihi hangatnya KEBERSAMAAN. terus berkarya agar tidak ada waktu yang terbuang sia sia, jadikanlah setiap langkah ini sebagai langkah awal untuk tetap terus bersuara dengan lantang. "kami adalah lidi terserak yang bersatu untuk berkesenian... " "kami adalah lidi terserak yang bersatu untuk berkesenian... " "kami adalah lidi terserak yang bersatu untuk berkesenian ... " sekian dari kami untuk "kami" 30 desember 2015 @RamdanGie

Rabu, 11 Mei 2016

PENANDA

" PENANDA "
kami pra lidi berjuang untuk ( Negeri) parigata.jangan pernah berkata gagal dari sebuah percobaan tetaplah optimis dan semang'art, karena semua adalah proses yang berawal dari kegagalan hingga menjadi sebuah keberhasilan. apa salahnya kalau kami mencoba mengikuti kata hati serta mengeluarkan isi hati yang ingin berkreasi.
rangkaian kata yang sederhana untuk sekumpulan lidi yang sederhana pula, dan tak banyak kata yang bisa saya ucapkan kepada para lidi yang sampai saat ini masih bersama. terimahkasih telah memberikan saya inspirasi,dan setiap goresan pada kertas putih di hadapan saya adalah karena kalian telah berkontribusi menjadi semacam "Obat Spritual" untuk tetap terus berkarya.
Ekspresikanlah dirimu
Gie-Ar-kan imajinasimu
kibarkan semangatmu
goncangkan dunia dengan karya karyamu
CINTA,telah lama banyak berikan kepada yang telah menyentuh kami dimana kami akan selalu berpijak ditempat yang sama tanpa ada perbedaan selalu ada jiwa terdalam, hingga saat ini hingga TUHAN mengatakan " sudah waktunya pulang"
sebagai anak rantau, saya bangga menjadi bagian dari anak parigi, terlalu banyak hal yang saya dapatkandi sini, tidak seperti yang pernah saya rasakan dikampung halaman saya.harapan saya, kami bisa menjadi sebuah titik sejarah di'bumi parigata, dan tentu mejadi paling tidak menjadi kebanggaan orang tua, orang orang yang telah membuat saya hadir didunia ini, para kerabat, para sahabat, serta seluruh masyarakat parigi moutong bangga kepada kami telah membuat sebuah karya, bangga telah turut serta membangun 'keindahan' dengan 'cerdas'.
akademi, bukan hanya datang, duduk dan pulang. harus ada sesuatu yang 'ditinggalkan' sebagai penanda bahwa kami pernah ada, dengan hasil karya yang 'original', baik dari hasil inovasi, kreasi, serta potensi yang ada pada diri kami, untuk kami persembahkan kepada negeri ini.

parigi,29 desember 2015 @OzhoGie

HUJAN RINTIK – RINTIK



HUJAN RINTIK – RINTIK
                Di caffe romantis nampak duduk sepasang anak muda yang sedang menjalin hubungan pendekatan.

Cewek                  : (Dengan muka cemberut) betul kamu serius pacaran dengan saya ?
Cowok                  : Iya  Serius  ( sambil memegang tangan si cewek )
Cewek                  : jangan pegang – pegang tanganku malu saya
Cowok                  : saya serius, apapun yang terjadi saya tetap sayang sama kamu
Cewek                  : buktinya ?
Cowok           : gunung kan kudaki, samudrapun kusebrangi, walau badai menghadang saya tidak                                 peduli, saya tetap sayang sama kau
Cewek                  : terus kenapa waktu hujan rintik – rintik tidak datang  ?
Cowok                  : !!!! pingsan